PDM Kota Denpasar - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kota Denpasar
.: Home > Berita > Stop Skip Challenge, Permainan Menyerempet Maut

Homepage

Stop Skip Challenge, Permainan Menyerempet Maut

Selasa, 21-03-2017
Dibaca: 1382

                    

Denpasar, Muhammadiyah.or.id. Skip challenge menjadi viral di sosial media beberapa pekan terakhir. Permainan lagi trend di kalangan remaja dilakukan dengan cara menghentikan asupan oksigen ke dalam tubuh hingga pemain merasakan sensasi pingsan dan kejang sesaat setelah bagian dadanya ditekan keras. Di beberapa negara skip chalange juga popular dengan variasi bentuk dan namanya berbeda, di Inggris permainan serupa dinamai Pass Out Challenge, sementara di Amerika dikenal permaianan Choking Game, tujuan permainan sama yakni menghambat aliran darah dan oksiogen ke otak.

 

U.S. Centers for Disease Control and Prevention menyatakan sepanjang tahun 1995 – 2007 ada 82 media di Amerika melaporkan tentang kematian. Situs berita daily Mail menyebutkan kurun waktu yang sama setidaknya 100 remaja tewas akibat permainan menyerempet maut ini.

 

Kecenderungan anak – anak dan remaja untuk melakukan hal - hal baru dan menantang menjadi  faktor pendorong permainan ini menjadi populer  . Selain menantang, skip challange sebagai salah satu cara untuk menarik perhatian, mendapatkan pujian, dianggap berani, hebat, serta popular.

 

Bertempat di aula sekolah, sabtu ( 18/3/2017) SMP Muhammadiyah 2 Denpasar melaksanakan kegiatan edukatif tentang bahaya Skip Challenge. Menghadirkan 3 narasumber , Dr. Devi Indirasari Warimer, Hj. Zuhro Nurindahwati, SH, MH dan Ust. Agus Salim dengan latar belakang disiplin ilmunya mampu memberikan informasi detail mengenai bahaya skip challenge kepada 300 siswa – siswi sebagai peserta kegiatan edukasi.

 

Dr.Devi Indirasari Wiremer, salah satu narasumber , memaparkan skip challenge merupakan tindakan yang sangat membahayakan. Pasalnya, dengan menekan dada selama beberapa saat akan mengurangi pasokan oksigen ke otak (hipoksia ) yang akan menimbulkan hilangnya kesadaran maupun kejang. Tindakan ini tidak hanya akan mengakibatkan kerusakan pada otak, tetapi juga dapat menyebabkan kematian.

“Jika kadar oksigen di otak rendah maka otak akan mengalami gangguan. Bila lebih dari 5 menit bisa menimbulkan kerusakan otak permanen bahkan kematian,” tegasnya.

 

Abu Hurairah, SH.I, Kepala SMP Muhammadiyah 2, menyebutkan salah satu alasan para remaja mengikuti skip challange karena ingin mencari tantangan. Tantangan ini dilakukan sebagai cara untuk menguji adrenalin . Pihak sekolah akan memberikan perhatian serius terhadap aktivitas siswanya di lingkungan sekolah. Disamping itu, secara tegas menindak para siswanya yang melakukan tantangan berbahaya ini.

 

Fenomena skip challenge juga mndapat perhatian khusus,  Ir. Hero Santoso, Ketua Majelis Dikdasmen PDM Kota Denpasar yang dihubungi secara terpisah menyampaikan “ Tidak banyak remaja yang mengetahui bahaya dan risiko melakukan skip challange ini. Kegiatan edukasi diharapkan bisa mensosialisasikan risiko dan bahaya dari skip challange . Tantangan permainan tersebut berbahaya tidak hanya bagi kesehatan tubuh, tetapi juga menimbulkan dampak psikologis yang tidak bagi anak.


Tags: Edukasi Bahaya Skip Challenge
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Berita Edukasi



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website